Advertisemen
suaramerdeka.com
Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah Dinas Perkebunan Jateng yang akan mengintegrasikan kartu petani perkebunan.
Kartu yang telah disiapkan sebanyak 30 ribu untuk petani tebu ini akan diluncurkan saat puncak peringatan Hari Perkebunan Nasional 2013 di kebun Tlogo Plantation Resort, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (10/12) mendatang. Pada tahap awal, kartu multiguna ini akan dimanfaatkan untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi penggunanya.
"Pupuk menjadi target awal pemanfaatan kartu ini, selanjutnya bisa diberikan bantuan peralatan atau saprodi (sarana prasarana produksi). Kartu ini bisa mengidentifikasi petani dan gapoktan (gabungan kelompok tani- ) sehingga bantuan yang diberikan nantinya juga tepat sasaran," kata Ganjar di sela-sela Workshop Kartu Petani Perkebunan di Hotel Grasia Semarang. Workshop yang diikuti 105 orang petugas identifikasi petani perkebunan se-Jateng berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (11-12/11).
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini menyatakan, kartu petani tersebut akan diujicobakan pada 2014. Setahun kemudian, program yang ada di kartu itu baru bisa digeneralisasikan. Sebelumnya, gubernur juga telah menyiapkan kartu nelayan untuk menjamin ketersediaan solar.
Untuk kartu petani secara umum, hal ini masih dalam pembahasan. Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno menyatakan, kartu petani perkebunan ini menggunakan konsep Single Identity Number.
"Tidak sekadar kartu biasa, kartu ini memiliki identitas tunggal. Fungsinya multiguna karena dapat terintegrasi dengan KTP dan ATM, kartu ini mendata nama petani perkebunan, jenis usaha, komuditas, besaran produksi, harga jual, dan lain sebagainya nya," tandasnya.
Untuk tahap awal, Dinas Perkebunan baru menganggarkan kartu bagi petani tebu. Target tahun depan, kartu juga bisa dimanfaatkan oleh petani kopi maupun tembakau.
"Petani tebu dengan luasan lahan seperempat hektare dan satu hektare bisa mendapatkan kartu petani perkebunan. Kartu petani perkebunan untuk komoditas tebu ini akan berlaku lima tahun," jelasnya.
Advertisemen